Panca Azimat Revolusi

 tahun Agustus agung ini di waktu kita sudah memiliki Panca Azimat Panca Azimat Revolusi
“Kita merayakan 20 tahun Agustus agung ini di waktu kita sudah memiliki Panca Azimat. Panca Azimat yaitu pengejawantahan daripada seluruh jiwa nasional kita, konsepsi nasional kita, yang terbentuk di sepanjang sejarah 40 tahun lamanya.”  - Sukarno, 17 Agustus 1965

Pada  pidato  kepresidenan  17  Agustus  1965  itu  Sukarno merumuskan  apa  yang  ia  sebut  panca  azimat  atau  rukun lima  kemerdekaan  Indonesia—tuturan  yang  mungkin  tak banyak diingat atau dicermati terutama sehabis hampir lima puluh  tahun  berselang.  Panca  azimat  merupakan  ide-ide yang  digali  dan  diformulakan  Bung  Karno  dari  kehidupan bersama bangsa Indonesia baik pada masa prakemerdekaan maupun pasca kemerdekaan.

Ide-ide itu tersebar dalam lima pokok goresan pena dan ujaran yang merentang dari 1926 sampai 1965. Pertama ialah artikel “Nasionalisme,  Islamisme,  dan  Marxisme”  yang  terbit  pada Suluh  Indonesia  tahun  1926.  Yang  kedua,  pidato  “Lahirnya Pancasila”  dalam  sidang  BPUPK  1  Juni  1945.  Ketiga  yaitu “Penemuan  Kembali  Revolusi  Kita”  tahun  1959.  Keempat, “Tahun  Vivere  Pericoloso/Trisakti”  1964  dan  yang  terakhir adalah  “Capailah  Bintang-bintang  di  Langit  atau  Tahun Berdikari” 1965.

Di  samping  menghimpun  lima  amulet  tersebut,  buku Panca Azimat Revolusi ini juga memuat tujuh goresan pena Sukarno yang dianggap penting. Semoga, dalam dua jilid yang hanya setebal  1.080  halaman  ini,  siapa  pun  dapat  menikmati kembali  spektrum  pemikiran  salah  satu  pendiri  dan  putra terbaik republik ini.

Detail Buku:

Judul: Panca Azimat Revolusi
Penulis: Iwan Siswo
Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia
ISBN: 978-979-91-0617-9
Baca-Download: Google Drive

Post a Comment

0 Comments

close