Detail Buku:
Judul: Sejarah ISIS dan Illuminati
Penulis: Ahmad Yanuana Samantho
Penerbit: Ufuk Publishing, 2014
ISBN: 978 602 7689 80 0
Bahasa: Indonesia
Jumlah halaman: 374 halaman
Jenis File: PDF
Besar file: 12,0Mb
Deskripsi:
Banyak orang beranggapan bahwa konflik di wilayah Timur Tengah selama ini semata-mata terjadi akhir ulah dan tipikal bangsa Arab. Hingga ketika ini masih banyak pengamat yang secara tidak tuntas menemukan akar permasalahan sebenarnya. Konflik pun hasilnya menunjuk kepada tarik ulur beberapa negara yang memainkan peranan penting di sana, sebut saja Arab Saudi, Israel, Kuwait, Iran, Irak dan Suriah. Itulah mengapa konflik tidak pernah usai dan semakin hari semakin mengkhawatirkan. Mulai perang Irak-Iran awal 80an, Perang Teluk awal 90an, Gerakan Taliban, Al Qaeda, invansi AS ke Irak sampai Arab Spring, dan sekarang begitu mencengangkannya fenomena ISIS/ISIL. Wilayah itu pun menjadi tanpa pernah ada kata damai. Bergejolak setiap ketika dan meminta jutaan nyawa sebagai tumbalnya.
Serangkaian bukti otentik dan goresan pena para jurnaalis secara investigatif menemukan segala sesuatunya berawal dari Zionis. Zionis sendiri mempunyai bentuk gerakan tersembunyi ibarat Iluminati, gerakan humanisme ibarat Fremasonry, dan gerakan elit politik yang disebut sebagai Secret Society. Uniknya, pengungkapan mengenai gerakan tersembuyi ini justru kali pertama dilakukan oleh orang-orang Barat sendiri demi melindungi gerejanya dari Zionis. Karena Zionis tidak hanya mengadu-domba orang Islam dan bangsa Arab, tetapi siapapun insan selain Yahudi yang terpilih akan menjadi objek konspirasi.
Fenomena ISIS dengan harapan Daulah Islamiyah-nya pun diyakini sebagai sebuah alat yang dimainkan zionis terutama untuk memporakporandakan bangunan dan kesatuan umat Islam. Mungkin banyak orang berpikir sesungguhnya gerakan radikal dan intelorasi semacam ISIS ini hanyalah fenomena yang muncul begitu saja tanpa mempunyai ikatan terselubung dengan tatanan dunia gres (New World Order) dan praktik penyembahan setan (Iluminati). Sayangnya hal itu gampang terbantahkan, bahkan mantan pegawai Badan Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat Edward Snowden menyatakan kalau Islamic State of Irak and Syria (ISIS) merupakan organisasi bentukan dari kerjasama intelijen dari tiga negara. Dikutip dari Global Research - sebuah organisasi riset media independen di Kanada - Snowden mengungkapkan kalau satuan intelijen dari Inggris, AS, dan Mossad Israel berhubungan untuk membuat sebuah negara khalifah gres yang disebut dengan ISIS. Snowden mengungkapkan, tubuh intelijen dari tiga negara tersebut membentuk sebuah organisasi teroris untuk menarik semua ekstremis di seluruh dunia. Mereka menyebut taktik tersebut dengan nama ‘sarang lebah’.
Dokumen NSA yang dirilis Snowden menunjukkan bagaimana taktik sarang lebah tersebut dibentuk untuk melindungi kepentingan zionis dengan membuat slogan Islam. Berdasarkan dokumen tersebut, satu-satunya cara untuk melindungi kepentingan Yahudi yaitu membuat musuh di perbatasan.
Strategi tersebut dibentuk untuk menempatkan semua ekstremis di dalam satu daerah yang sama sehingga gampang dijadikan target. Tak hanya itu, adanya ISIS akan memperpanjang ketidakstabilan di Timur Tengah, khususnya di negara-negara Arab.
Berdasarkan dokumen tersebut, pemimpin ISIS Abu Bakar Al Baghdadi pun mendapat training militer setahun penuh dari Mossad, Israel. Al-Baghdadi juga mendapat kursus teologi dan retorika dari forum intelijen zionis itu.
0 Comments