Detail Buku:
Judul: Aisyah-Wanita yang Hadir dalam Mimpi Rasulullah
Penulis: Sibel Eraslan
Penerjemah: Akhmad Nur Ikhwan Taqwim
Penerbit: Kaysa Media, 2015
ISBN: 978-979-1479-89-9
Bahasa: Indonesia
Jumlah halaman: 482 halaman
Jenis File: PDF
Besar file: 2,84Mb
Deskripsi:
Seperti karya Sibel Eraslan sebelumnya, buku yang ada di hadapan pembaca ini berbentuk sebuah novel. Karena berbentuk novel, pengarang berusaha keras meracik semua isu yang didapatkannya dan mengolahnya menjadi jalinan kisah yang memesona ihwal Bunda Aisyah. Karena itu, tidak mengherankan jikalau dalam terbitan awal di Turki, novel ini pribadi dicetak dalam jumlah yang sangat besar dan menjadi buku terlaris dalam periode yang singkat.Seperti para perempuan penghuni surga, kisah ihwal Bunda Aisyah yaitu contoh bagi kita semua kaum Mukmin. Aisyah yaitu istri sekaligus murid Rasulullah. Di pangkuannya pula Rasulullah wafat. Karena itu, tidak heran jikalau kehidupan Aisyah sanggup menjadi pelajaran bagi generasi setelahnya, termasuk kita.
Novel ini memakai pencerita dengan kata ganti orang pertama tunggal, “aku”. Itu artinya Aisyah sendiri yang menceritakan kisahnya. Hal ini tentu saja akan menciptakan pembaca seolah-olah bersahabat dengan tokoh utamanya.
Kisah diawali dengan masa kecil Aisyah. Lahir dari keluarga pedagang yang sukses, masa kecil Aisyah terbilang bahagia. Kehidupan keluarganya mulai terguncang saat Muhammad menyatakan dirinya sebagai rasul dan nabi di Mekah. Abu Bakar, ayahnya, termasuk yang pertama memeluk Islam. Sebagai pemeluk Islam, tekanan dan siksaan kerap menghantui keluarga tersebut. Dan Aisyah yaitu salah satu saksi atas seluruh perlakuan kaum Quraisy kepada umat Muslim, termasuk kepada keluarganya.
Kisah pun berlanjut sampai dirinya menikah dengan Rasulullah dan pada hasilnya harus hidup sebagai Ibunda kaum Mukmin sepeninggal Rasulullah. Di antara masa itu, aneka macam cobaan tiba menerpa Aisyah. Dari mulai insiden kalung yang membuatnya menerima fitnah besar sampai keputusannya tiba ke Basra yang hasilnya memunculkan insiden Perang Jamal.
Seperti novel-novel Sibel Eraslan sebelumnya, kekuatan novel ini terletak pada kemampuan pengarang meramu aneka macam sumber pengisahannya menjadi “dongeng modern” ihwal wanita-wanita jago yang pernah ada dalam sejarah. Kita akan diajak untuk “berkelana” pada ruang dan waktu yang jauh serta merenungkan dan membandingkan kembali semuanya dengan kehidupan masa kini. Salawat dan salam biar tercurah kepada Rasulullah dan Ibunda orang-orang beriman, Aisyah.
0 Comments