Detail Buku:
Judul: Ancaman ISIS di Indonesia
Penulis: Poltak Partogi Nainggolan
Alih Bahasa: Kili Pringgodigdo, Hamid Basyaib
Penerbit: Yayasan Pustaka Obor, 2017
ISBN: 978-602-433-621-9
Bahasa: Indonesia
Jumlah halaman: 255 halaman
Jenis File: PDF
Besar file: 1,79Mb
Deskripsi:
Munculnya ISIS/IS dan bahaya yang diciptakannya telah melahirkan kewaspadaan tinggi di banyak sekali negara dan memaksa pemimpin mereka untuk meresponsnya dengan cepat dan efektif, semenjak dari hulu sampai hilirnya. Termasuk upaya di penggalan hulunya dalam hal ini ialah pekerjaan penyiapan legislasi, sehingga sanggup memetakan permasalahan dan tingkat bahaya yang diberikan secara komprehensif dan tepat. Untuk itu, diharapkan sebuah penelitian yang mendalam, yang sanggup menunjukkan citra yang utuh, dengan data atau gosip yang komprehensif mengenai sifat dan besarnya bahaya yang tiba dari ISIS/IS ke negara Indonesia. Sebagai sebuah negara, Indonesia sangat terancam, sebab kondisinya yang amat bermacam-macam dalam banyak sekali hal, dan letaknya yang strategis, sekaligus rawan, di persimpangan jalur pelayaran dunia. Indonesia menjadi sangat terancam, sebab pekerjaan rumahnya selama ini yang belum sanggup diselesaikan, terkait pembangunan insan dan aksara bangsa, serta pembangunan fisik dalam penciptaan kesejahteraan dan keadilan sosial di banyak sekali bidang. Dengan kondisinya sebagai negara yang sangat terbuka aksesnya untuk dimasuki warga banyak sekali bangsa dan pendatang dari banyak sekali penjuru dunia, negeri ini menjadi incaran yang menggiurkan para pengikut, pendukung, dan simpatisan ISIS/IS untuk dipengaruhi dan dijadikan penggalan dari gerakan khilafah sejagat ISIS/IS di bawah pemimpin mereka di Suriah dan Irak, Abu Bakar al-Baghdadi. ISIS/IS merupakan gerakan sektarian global, yang antikeberagaman, dan dikelola di bawah kekuasaan yang monolitik dan represif. Mereka secara realistis tidak menghendaki sama sekali kehadiran sebuah negara bangsa dan modern, yang dipersatukan oleh gagasan nasionalisme dan harapan negara bangsa, serta yang mendasarkan diri pada ideologi modern lainnya. ISIS/IS tentu saja juga tidak menghendaki terbentuk dan bertahannya sebuah imagined community ibarat Indonesia, yang sudah dicita-citakan dan diperjuangkan dengan segala pengorbanan oleh para pendiri dan mereka yang hendak mempertahankannya.
0 Comments