“Kami ibarat punya kesamaan jiwa. Bisa dikatakan ibarat mendengarkan drum atau gendering yang sama, yang tak didengar orang lain. Masing-masing kami, dalam banyak sekali jalan, tetapi dipandu gendering besar. Sata merasa, kami sejalan. Asmara Nababan, Marzuki Darusman, Albert HAsibuan, dan saya, sejalan. Dua orang Kristen, satu Islam, satu orang Sikh. Para politisi bilang, kami ini awalnya meeting of mind yang belakangan bermetamorfosis menjadi meeting of heart.” (Harbrinderjit Singh Dillon)
“Saya mengenal Asmara lebih baik saat ia menggantikan Baharuddin Lopa sebagai Sekretaris Jendral Komnas HAM. Asmara yaitu sosok yang sabar dan tidak ingin menonjol. Daya analisanya tajam, dan, yang utama, ia sangat bersemangat dalam mempromosikan dan menegakkan HAM. Sebagai Sekjen Komnas HAM ia ada di kantor setiap hari. Kalau saya memerlukan ia untuk Komnas HAM, ia selalu ada di tempat.” (Albert Hasibuan)
“Asmara meyakini demokrasi akan mengubah kondisi ini, meski tak pernah terbayangkan bahwa demokrasi yang terjadi selama bertahun-tahun kemudian masih dipahami sebatas bunyi mayoritas. Demokrasi jenis itu lebih berkutat di ranah procedural, belum menyentuh substansinya, sehingga tekanan terhadap suatu kelompok dilakukan dengan mengatas-namakan demokrasi.” ( Zoemrotin K. S.)
Detail :
Judul : Asmara Nababan - Oase Bagi Setiap Kegelisahanpenulis : J. anto dan p. hasudungan sirait
Penerbit : Perkumpulan Demos
ISBN : 978-979-99969-1-6
Jenis File : PDF
Jumlah Halaman : 325
Besar File : 4,26 Mb
Baca Online | Download PDF
0 Comments