Jassin pernah menyampaikan bahwa kata-kata dan gejala baca yang berbeda dalam sajak-sajak Chairil Anwar ialah “salah kutip atau salah cetak” dan “salah tik”.3 Akan tetapi, jikalau kita amati kedua versi sajak “Hampa”, tentu timbul pertanyaan: betulkah perubahan redaksi sajak itu hanya alasannya ialah salah kutip, salah cetak, atau salah tik belaka? Apalagi kalau kita perhatikan bahwa perubahan redaksi sajak Chairil bukan hanya menyangkut perubahan kata dan tanda baca, melainkan juga menyangkut perubahan (penghilangan) bait.
Sajak-sajak yang dimuat dalam koleksi ini hanyalah sajak-sajak orisinil Chairil, ditambah dengan dua buah sajak saduran.9 Sajak-sajak yang tadinya tanpa judul, dalam koleksi ini diberi judul guna kepentingan simpel (misalnya untuk memudahkan pengutipan). Surat-surat pendek Chairil kepada Jassin — yang selama ini dikutip di sana-sini atau dimuat sepotong-sepotong10 — juga dimuat secara lengkap dalam koleksi ini. Selain itu, disertakan pula bibliografi mengenai Chairil dan karyanya. Sudah barang tentu bibliografi ini belum lengkap alasannya ialah belum semua goresan pena mengenai Chairil dan karyanya tercakup di dalamnya. Praktis - mudahan ketidaklengkapan ini sanggup dilengkapi sambil jalan, lebih-lebih mengingat bahwa sampai kini pun orang masih terus menulis ihwal Chairil maupun karyanya.
Sistematika yang digunakan dalam menyusun koleksi ini diubahsuaikan dengan sistematika Jassin: sajak-sajak disusun secara kronologis. Dengan begitu, pembaca sanggup melihat perkembangan sajak-sajak
Chairil dari awal sampai akhir.
Detail :
Judul : Aku Ini Binatang Jalang -Koleksi Sajak Tahun 1942 - 1949Editor : Pamusuk Eneste
Penerbit : PT Gramedia Pustaka
Tahun : 1986
ISBN : 978-979-22-7277-2
Jumlah Halaman : 158
Download : Google Drive
Reupload: Google Drive
0 Comments