Buku Harmoni Dimata Kaum Muda

 Buku Harmoni dimata Kaum Muda Kumpulan Esai Sosial Budaya Buku Harmoni dimata Kaum Muda
Buku Harmoni dimata Kaum Muda Kumpulan Esai Sosial Budaya
publikasi bunga rampai ini tidak hanya mempunyai arti sebagai upaya menyebarluaskan gagasan, alasannya ialah melalui goresan pena apa yang ingin disampaikan tak lekang oleh waktu. Lebih dari itu, melalui penerbitan ini, gagasan yang terekam sanggup mencapai tujuannya yang lain, yaitu menyapa para pembaca untuk beroleh tanggapan, kritik, dan renungan. Melalui cara itu, ilmu pengetahuan dan juga budaya berpikir logis, konstruktif, sanggup meluas dan menemukan tempatnya di hadapan pembaca yang alhasil akan sanggup menumbuhkan wangsit bagi para peminat budaya.

Puslitbang Kebudayaan secara khusus menaruh perhatian terhadap upaya meningkatkan pemahaman generasi muda di bidang kebudayaan. Salah satu upaya yang dilakukan ialah dengan menggugah kesadaran dan pemahaman siswa perihal persoalan-persoalan sosial budaya lewat lomba menulis esai. Melalui lomba ini dibutuhkan sanggup terjaring pemahaman, gagasan, dan masukan dari generasi muda ihwal problem kebudayaan mutakhir. Sebagai generasi penerus bangsa, kaum muda khususnya para pelajar mempunyai andil besar bagi pembangunan kebudayaan. Kemajuan pembangunan kebudayaan di tahun-tahun mendatang akan sangat bergantung kepada tugas pelajar masa sekarang dalam memahami dan mengapresiasi keragaman budaya Indonesia.

Kondisi para pelajar remaja ini dicirikan oleh masifnya pemanfaatan perangkat teknologi gosip dan komunikasi. Mereka umumnya sangat terbuka terhadap aneka macam informasi, baik yang sifatnya lokal, nasional, maupun internasional. Mereka juga membangun jejaring sosial melalui aneka macam media umum di dunia maya, sehingga wawasannya tidak lagi terbatas pada tataran lokal dan nasional, melainkan antar-negara. Pada titik ini, pelajar tidak hanya menjadi obyek dari globalisasi, melainkan subyek yang aktif mengambil tugas dalam proses globalisasi tersebut.

Di sisi lain, bersamaan dengan terbukanya kran demokrasi melalui otonomi daerah, pemilihan kepala daerah, dan praktik politik mudah lainnya, muncul reaksi dari masyarakat berupa menguatnya nilai-nilai primordialisme, etnosentrisme, dan juga radikalisme. Gejala ini kerap kali mengakibatkan imbas negatif berupa konflik sosial. Para pelajar tak hanya menjadi penonton, namun kerap kali ambil tugas sebagai serpihan dari persoalan. Hal ini terlihat dari keikutsertaan mereka dalam aneka macam tindak kekerasan, ibarat tawuan pelajar, kekerasan melalui kelompok geng motor, dan penyemaian bibit-bibit radikalisme hingga terorisme berlatar agama.

Perkembangan ini tentu harus disikapi dengan baik. Oleh lantaran itu, apresiasi pelajar terhadap keragaman budaya perlu ditingkatkan untuk menyemai pemahaman yang lebih utuh mengenai kekayaan dan keragaman budaya Indonesia. Hal ini sanggup dilakukan melalui lomba esai sosial budaya, di mana para pelajar diundang untuk menyumbangkan pemikirannya guna mengapresiasi kekayaan dan keragaman budaya Indonesia. Bentuk penulisan esai dinilai lebih sempurna untuk menjaring aliran pelajar yang kritis, reflektif, dan solutif, lantaran problem sosial budaya merupakan serpihan dari kehidupan sehari-hari mereka.
Detail Buku :
Judul : Harmoni di Mata Kaum Muda - Kumpulan Esai Sosial Budaya
Penulis : Taufiqurrahman, dkk.
Penerbit : Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebudayaan
ISBN: 978-602-1489-31-4
Baca - Download PDF : Google Drive

Post a Comment

0 Comments

close