"Apa harus saya pukul tengkuknya Ya Rasulallah?" Rasulallah Saw. menggeleng. Ia memerintahkan biar Arab dusun itu dibiarkan. Setelah itu, ia minta sobat mengambilkan bejana berisi air. Lalu ia mencuci bekas kotoran itu dengan tangannya sendiri. Inilah perwujudan rahmat Allah bagi alam semesta. Ia tebarkan kasih, ia sunggingkan sebaris senyum, ia berdakwah dengan cara yang indah, dengan sikap yang terpuji.
Sungguh, betapa umat insan merindukan orang menyerupai beliau. Sebarkan senyuman Sang Nabi. Inilah misi yang diusung oleh buku ini. Menyebarkan semangat senyum Sang Nabi. Di tengah kecamuk angkara murka, reka perdaya durjana, dan petaka yang menguji rongga dada, merindukan Sang Nabi ialah obat penenteram jiwa. Inilah jalan Sang Nabi, jalan rahmatan lil `alamin. Melalui buku ini, Jalaluddin Rakhmat ingin mengajak kita semua kembali pada misi awal Sang Nabi.
Dengan bahasa yang mudah, ulasan yang indah, dan kisah-kisah yang menggugah, ia memaparkan peta perjalanan untuk meneladani insan kekasih Tuhan ini. Lengkap dengan bekal perjalanan, dasar perjalanan dan teladan-teladan insan pilihan sepanjang zaman.
Semoga kita semua sanggup memberanikan diri menghamba dan mengetuk pintu Tuhan, yang terbuka lebar melalui jalan rahmat, jalan Rasulullah saw., keluarganya yang suci, dan para sobat yang shaleh. Membaca buku ini, kita diajak untuk menegakkan Islam Madani, Islam sebagai rahmat untuk alam semesta.
Detail Buku:
Judul: Jalan Rahmat Mengetuk Pintu TuhanPenulis: Dr. Jalaluddin Rakhmat, M.Sc
Penerbit: Elexmedia Komputindo, 2011
ISBN: 978-979-27-988-14
Page: 396
Besar file: 2,43Mb
Baca - Download: Google Drive
0 Comments