Jawara Digital Marketing : Tuhan Eka Prayoga

 Pusat  Digital Dan Novel Digital Gratis Indonesia Jawara Digital Marketing : Dewa Eka Prayoga

Rumah Buku. Pusat Digital Dan Novel Digital Gratis Indonesia. Julukannya Dewa Selling. Nama itu lebih ngetop ketimbang nama aslinya Dewa Eka Prayoga. Dia menyerupai Midas, raja dalam mitologi Yunani yang punya kemampuan apa pun disentuhnya menjadi emas. 

Tapi ini menyerupai Midas dengan logat Sunda yang kental, dan ini bukan dalam arti emas harafiah.
Sejak usia 21 tahun beliau sudah menjadi milyuner sebab menerbitkan buku-buku best seller.
Dan beliau menjual lewat jaringan pemasarannya sendiri, bukan lewat toko buku konvensional.
Sejak kuliah pun beliau memang hobi berjualan. Dia memulai bisnis dengan membuka layanan Bimbingan Belajar.


Makara tak salah jikalau orang-orang menjulukinya sebagai Dewa Selling, sang raja jualan. Dia mempunyai lebih dari ribuan reseller dan dropshipper, maka gampang baginya berjualan. Sekarang beliau dikenal lewat toko online Billionaire Store yang fokus pada penjualan buku dan edukasi bisnis.
Padahal usianya gres 27 dan beberapa tahun kemudian beliau ada di titik terendah. Dewa melarat serta punya utang hampir Rp 8 miliar ditipu partnernya ketika 18 hari sehabis beliau menikah. Dia juga sempat lumpuh selama 3 bulan dan terbaring di ranjang rumah sakit.

"Bahkan, ketika itu sekadar memberi isyarat kepada suster pun saya tak sanggup," ujarnya. "Pukulan ketiga, ketika dokter memvonis lumpuh itu gres akan sembuh 1-2 tahun.”
Yang beliau lakukan cuma berdoa. Dia pun terinspirasi dari kisah Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim yang ditinggal di Mekkah dan kehabisan air dan perbekalan makanan. "Yang dilakukan Siti Hajar yakni terus berlari dari bukit Shofa dan Marwa (jarak dua bukit itu sekitar 600 meter) bolak-balik hingga tujuh kali, berusaha dan berdoa. Akhirnya Allah membukakan jalan," kata Dewa.

Menurut Dewa, yang harus dilakukan itu yakni terus berikhtiar dan berdoa biar Tuhan memberi jalan. Betul, tanpa menunggu satu tahun, beliau kembali bisa bicara dan kelumpuhannya sembuh. “Bagi Allah tak ada kemustahilan,” katanya.

Saat bangkrut, seorang ustad menasehatinya. “Bersedekahlah.” Dalam hati Dewa Selling berkata, “Apa yang mau disedekahkan? Uang di dompet tinggal Rp 7.000 .”
Yang beliau punya hanyalah ilmu. Dia pun membuatkan ilmu jualan. Banyak yang mencibir, “Bangkrut kok bagi-bagi ilmu jualan.” Tapi beliau tak menyerah, beliau terus membuatkan dan berbagi.

Sampai kemudian terbuka lagi jalan untuknya. Bukunya laris. Popularitasnya naik sebagai andal digital marketing papan atas di Indonesia. Kuliah-kuliah online yang dibagikan Dewa Eka Prayoga lewat Telegram dan Facebook selalu ramai.

Lihat saja grup Facebooknya Jago Jualan anggotanya lebih dari 280 ribu orang. Di Telegram beliau juga juara no 2 menjadi orang yang paling banyak pengikutnya, yakni 80 ribu follower. Itu sebab beliau tak pelit membuatkan ilmu. Ilmu yang dibaginya “daging” semua—bukan sekadar suplemen belaka.

Sebagian kisahnya beliau tuliskan dalam beberapa buku best sellernya. Buku “Gara-gara Facebook”, contohnya beliau bercerita bagaimana dengan sebuah posting, beliau bisa mendapat banyak penggemar. Yang menunjukkan like dan membagikan artikelnya bisa ribuan untuk sebuah posting.
Ya, dengan izin Tuhan, Dewa Eka Prayoga telah melawan kemustahilan, sempat bangkrut, lumpuh kemudian bangun lagi dan menjadi jawara digital marketing Indonesia.


dari sahabat Uqbah bin ‘Amr bin Tsa’labah radhiallahu’anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka beliau akan mendapat pahala menyerupai pahala orang yang mengerjakannya” (HR. Muslim no. 1893).
Silahkan di share gampang mudahan bisa menjadi wasilah kau dalam menolong orang-orang terdekat mu,

Sumber : Tulisan Pak Riza Gadafi

Post a Comment

0 Comments

close