3600 Detik - Charon

Rumah Buku. Pusat Digital & Novel Digital Indonesia Gratis. Sandra yang hidupnya sangat berserakan akhir perceraian kedua orang tuanya. Dan hatinya semakin sakit dikala ayahnya memutuskan semoga ia tinggal bersama ibunya, yang selama ini tidak pernah dekat dengannya. Itulah yang menciptakan hidupnya berantakan.

Ia menjadi cukup umur yang bandel, urakan, dan tidak sopan. Berulang kali ia dikelukan dari sekolah alasannya yakni kenakalannya, berulang kali pula ia pindah sekolah.

Walau dengan sikap masbodoh yang ditunjukkan pada ibunya, sang ibu tetap sayang padanya. Ibunya memutuskan untuk pindah kota. Menurut ibunya, mungkin suasana dan lingkungan gres akan mengubah sikap putrinya.

Namun di sekolahnya yang baru, Sandra sudah bertekad untuk menciptakan dirinya dikeluarkan lagi. Sandra beranggapan semua ini ia lakukan untuk membalas rasa sakitnya pada kedua orang tuanya. Ia bertekad akan menciptakan ulah semoga para guru tak tahan terhadapnya. Ternyata perkiraannya meleset. Pak Donny, sangat sabar menghadapinya. Wali kelasnya itu berpendapat, mengeluarkan Sandra berarti menuruti keinginannya.

Di sekolah barunya itu, Sandra bertemu dengan seorang lelaki yang berjulukan Leon. Dia tetap saja bersifat sinis kepada siapapun. Seringkali Sandra berbuat ulah di sekolahnya seperti, merokok yang sanggup menjadikan ruang olahraga terbakar, menciptakan contekan, mencuri serta mencaci maki gurunya namun Leonlah yang menasehati Sandra. Tapi Sandra tetap tidak mau berteman dengan Leon. Leon seringkali pingsan di sekolahnya. Itu yang menciptakan Sandra bertanya-tanya ada apa dengan Leon.

Dan ternyata Leon menceritakan semuanya kepada Sandra alasannya yakni ia menganggap Sandralah pembangkit semangat hidupnya. Leon terkena penyakit jantung stadium simpulan dan ia telah divonis dokter beberapa bulan lagi. Leon juga sering keluar masuk rumah sakit. Mendengar kisah Leon, Sandra semakin tersentuh hatinya. Mungkin ia merasa ada seseorang yang hidupnya lebih kelam dari dirinya.

Entah kenapa Sandra berhasil bertahan lebih dari sebulan di sekolah barunya itu. Lambat laun sifatnya pun berubah. Orang renta maupun gurunya heran. Ternyata perubahan Sandra dikarenakan adanya Leon di sekolah itu. Leon yakni anak rumahan yang manis, bintang pelajar, sopan, tekun, pianis, dan berhasil merubah sikap Sandra. Walau Leon dan Sandra berbeda seratus delapan puluh derajat, mereka berteman sangat akrab.

Tidak hanya hidup Sandra yang berubah, Leon pun turut berubah sejak mengenal Sandra. Hidupnya lebih berwarna dengan kehadiran Sandra yang berbeda dari lainnya. Leon yang menderita penyakit jantung merasa hidupnya kembali normal dikala berada di dekat Sandra.

Di malam kesenian di sekolahnya, Leon mengajak Sandra untuk melihat dirinya bermain piano yang mengiringi suatu adegan drama. Saat pertunjukan dimulai, lagi-lagi Leon pingsan dan harus dibawa ke rumah sakit. Akhirnya Sandra ikut membawa Leon ke rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit, Sandra mendapati sebuah nama di papan daftar pasien. Dan disana tertulis “Ny Widia”. Ya Widia yakni ibu kandung Sandra yang selama ini sering ia sakiti. Pikiran Sandra tak karuan. Akhirnya ia memutuskan untuk menjenguk ibunya di kamar pasien. Ibunya pun bahagia dan tersenyum alasannya yakni Sandra menyempatkan waktu untuk menjenguk ibunya. Namun, Sandra tetap berlaku berangasan kepada ibunya.

Ia bilang jikalau ia kesini hanya untuk mengantarkan temannya yang sedang sakit, bukan untuk menjenguk ibunya. Dug….hati ibunya merasa disakiti lagi. Lalu Sandra meninggalkan kamar tersebut dan bertabrakan dengan seorang suster yang membawa tas ibunya.

Isi tas tersebut berantakan. Sandra tidak sengaja melihat banyak fotonya di dompet ibunya yang sedang terbuka. Air mata Sandra pun mulai menetes. Tiba-tiba Leon yang dari tadi pingsan, menghampiri Sandra di kamar ibunya.

Leon memberi pengertian terhadap Sandra bahwa tidak ada seorang ibu di dunia ini yang tega membenci anaknya. Akhirnya Sandra berbalik tubuh dan berpelukan dengan ibunya. Ibu dan anak itu berlinangan air mata.

Keesokan harinya, Sandra akan mengantar Leon ke rumah sakit untuk operasi. Namun, Sandra bukanlah dibawa Leon ke rumah sakit, melainkan dibawa ke taman rekreasi. Sandra pun semakin resah terhadap sikap Leon. Leon mengutarakan keinginannya, yaitu ingin hidup normal menyerupai Sandra.

Akhirnya Sandra memberi kesempatan untuk mencicipi kehidupan normal selama 3600 detik di taman rekreasi ini. Disana mereka bersenang-senang dan berfoto-foto. Tak usang kemudian, Leon mendesah kesakitan. Sandra pun menggenggam tangan Leon. Lalu Sandra membawanya ke rumah sakit untuk menemani Leon menjalankan operasi.

Setiba di rumah sakit, Leon pribadi dibawa ke ruang operasi. Tidak hingga lima menit, dokter pun menyatakan bahwa Leon sudah tiada. Sandra tidak percaya Leon sudah tiada padahal 3600 detik yang lalu, mereka bersenang-senang di taman rekreasi layaknya tanpa beban apapun.

Tiga hari kemudian, Sandra menghadiri upacara pemakaman leon. Ia juga diberi selembar surat dari papa Leon yang berisi :
Sandra, temanku yang paling baik

Saat ini saya sedang mengingat pertemuan pertama kita di ruang musik. Saat kamu masuk dengan rambut merahmu itu, saya tahu bahwa hidupku tidak akan usang lagi. Banyak sekali hal yang saya alami bersamamu. Menemanimu menjalani hukuman. Taruhan denganmu. Dansa pertama yang payah di hari ulang tahunku. Menjadi tertawaan orang-orang dikala saya mengenakan jaket merahmu yang konyol. Aku menyukai setiap detiknya. Dan saya juga menyadari satu hal lagi. Bukan perjalanan ke taman rekreasi ini yang menciptakan hidupku menjadi normal, tetapi kaulah yang menciptakan diriku menjadi orang normal. Aku sanggup tertawa bersamamu setiap waktu. Terima kasih Sandra, dikarenakan telah menjadi temanku dan telah menyediakan 3600detik waktumu ini untukku. Aku tidak akan melupakannya seumur hidupku. Berjanjilah kamu akan selalu berpengaruh walaupun saya tidak berada di sampingmu lagi. Kali ini saya minta semoga kamu percaya padaku bahwa apapun yang terjadi, saya akan selalu berada di sampingmu.

Leon.
Seusai membaca surat itu, air mata Sandra jatuh tak tertahankan. Ia pun berpelukan dengan ibunya di pemakaman Leon

Setahun kemudian, Sandra mengunjungi makam Leon. Ia mau mengambarkan bahwa dirinya sudah berubah. Sandra kembali mengecat rambutnya menjadi hitam. Ia mulai bercerita bahwa dirinya kini sudah resmi menjadi mahasiswi kedokteran. Bayangkan saja, Sandra yang sangat bodoh, pembangkang dan sering tidak lulus ujian sanggup menjadi mahasiswi kedokteran di universitas ternama di Indonesia. Semua ini berkat Leon.

Info : Miliki Segera Koleksi Buku Digital & Novel Digital Gratis Lengkap Tanpa Harus Frustasi, Menghabiskan Waktu & Bingung Download Sana-Sini! Silahkan Lihat Penawaran Khusus Dari Saya.

Judul : 3600 Detik
Penulis : Charon
Tipe File : Pdf
Ukuran : 306 Kb

 Sandra yang hidupnya sangat berserakan akhir perceraian kedua orang tuanya 3600 Detik - Charon

Post a Comment

0 Comments

close