Detail Buku:
Judul: Ilmu Yang Bermanfaat Dunia Akhirat
Penulis: Imam Al-Ghazali
Penerbit: Qudsi Media, 2005
ISBN: 979-99860-0-1
Bahasa: Indonesia
Jumlah halaman: 84 halaman
Jenis File: PDF
Besar file: 3,68Mb
Review: Goodreads
Deskripsi:
Salah satu hal yang sangat ditakuti oleh Rasulallah yaitu ilmu yang tidak bermanfaat. Untuk insan sekelas Rasulallah pun, memohon kepada Allah agar dijauhi dari ilmu yang tidak bermanfaat. Jika makhluk termulia ibarat Rasulallah meminta perlindungan, ini mengambarkan “warning” agar umatnya berhati-hati, jangan hingga ilmu yang dimiliki tidak mempunyai manfaat.
“Warning” dari Rasulullah ini semestinya mendorong kita untuk intropeksi diri, apakah ilmu yang kita cari berpuluh tahun dengan hasil sebuah gelar yang mengapit nama kita sudah mempunyai manfaat? Barang kali kita sudah berbangga dengan gelar, dengan pengetahuan dan skill yang kita miliki, tetapi bahwasanya sedikitpun tidak mempunyai manfaat. Pertanyaan muncul, ilmu yang bermanfaat itu ibarat apa?
Hujjatul Islam Imam al-Gozali yaitu seorang ulama yang sangat baik dalam menjelaskan hakikat ilmu yang bermanafaat ini. Hal ini dapat kita lihat dari kitab-kitab dia yang terkenal ibarat Ihya Ulumuddin, Bidayatul Hidayah, Ayyuhal Walad dan lainnya. Beliau mengungkapkannya secara eksplisit dalam bidayatul hidayah:
“ilmu yg bermanfaat yaitu ilmu yang dapat menambah dalam ketakutanmu kepada Allah ta'ala, dapat menambah pengetahuan batinmu perihal cacatnya dirimu, dapat menambah ma'rifatmu dalam beribadah kepada Tuhanmu, dapat mengurangi rasa cintamu terhadap dunia, dan menambah rasa cinta terhadap akherat, dapat membuka mata hatimu untuk melihat bahaya-bahayanya amal-amalmu sehingga engkau dapat menjaga dari ancaman tersebut, dapat memperlihatkanmu terhadap budi kancil setan, dapat memperlihatkanmu caranya menyamarkannya setan terhadap ulama' su' (ulama' Jelek) yg menjdikan mereka mendapat Murka Allah ta'ala, yaitu ulama'2 yang memakan dunia dengan agamanya, mereka mengambil ilmu sebagai mediator untuk mendapat harta dari raja, memakan harta wakaf, anak yatim dan orang2 miskin, dan mereka memakai waktu panjang siangnya untuk mencari pangkat dan derajat di hati makhluq, yg menyebabkan mereka menjadi pamer, memecah-belah berlebihan dalam ucapan dan juga sombong.
0 Comments