Sinopsis:
Aku tahu dia sangat membenci keberadaanku saat aku di dekatnya.
Namun, melihat wajahnya yang kubuat kesal, ia terlihat sangat menggemaskan.
Aku tidak akan pernah bosan untuk menatap wajahnya, senyumnya, tawa candanya, alisnya yang mengerut, bibirnya yang dikerucutkan, bahkan wajah marahnya telah menjadi kesenanganku.
Aku tak pernah menduga sebelumnya, bahwa aku akan jatuh hati padanya.
Aku ingin dekat dengannya...
She's not my goal anymore but she's my happiness.
Kenneth menutup buku miliknya setelah ia menulis deretan isi hatinya. Dialah Kenneth, seorang cowok yang tidak berani menyatakan cinta. Membuat ia menjadi sosok pecundang hati yang selalu bersembunyi di balik luka.
Apakah Kenneth menyerah begitu saja tanpa memperjuangkan cintanya, ataukah ia akan berani menanyakan isi hati gadis itu padanya?
0 Comments