Detail Buku:
Judul: Membongkar Supersemar
Penulis: Baskara T Wardaya
Penerbit: Galang Press, 2009
ISBN: 978-602-8174-16-9
Bahasa: Indonesia
Jumlah halaman: 337 halaman
Jenis File: PDF
Besar file: 7,11Mb
Review: Goodreads
Deskripsi:
Surat Perintah 11 Maret 1966 (Supersemar) mesti dibongkar. Kemunculannya didahului oleh banjir darah setengah juta rakyat Indonesia dalam pembantaian massal yang berlangsung antara pekan ketiga bulan Oktober sampai Desember 1965.Usai surat itu ditandatangani Bung Karno dan kemudian diterima Letnan Jenderal Soeharto, politik Indonesia berubah drastis. Kurang dari duapuluh empat jam sesudah ditandatanganinya surat itu, Soeharto eksklusif membubarkan Partai Komunis Indonesia (PKI), mengatur keanggotaan partai, menangkap belasan menteri dan menyingkirkan orang-orang yang pro Bung Karno.
Supersemar juga menandai perubahan besar pada orientasi banyak sekali kebijakan di Indonesia: makin merosotnya kekuasaan Presiden Sukarno dan makin naiknya kekuatan Letnan Jenderal Soeharto; arah perpolitikan Indonesia berbelok dari sipil ke militer, dari berorientasi ke kiri ke haluan kanan, dan dari anti-nekolim menjadi pro modal asing.
Buku ini tak lagi menyoal ihwal keaslian naskah Supersemar, tapi lebih memfokuskan pada sejarah mengenai pro-kondosi yang melahirkan Surat Perintah itu serta banyak sekali pengaruh yang muncul dengan membongkar dokumen-dokumen dari pemerintah Amerika Serikat. Dokumen-dokumen tersebut berasal dari Kedutaan Besar AS di Jakarta, Departemen Luar Negeri Amerika di Washington, CIA (Central Intelligence Agency), Gedung Putih, kantor National Security Agency, dan dokumen sejumlah pejabat pemerintahan Indonesia. Hampir semua dokumen tersebut berkode “Rahasia”,”Konfidensial”,”Distribusi Terbatas”, atau “Tidak untuk Distribusi di Luar Negeri”. Namun baskara T.Wardaya berhasil mengakses dokumen-dokumen tersebut sesudah melalui proses “sanitasi” dan “deklasifikasi”.
Lewat buku ini, ia mengajak kita melihat lebih mendalam mengapa Supersemar lahir, bagaimana tugas CIA, militer dan Soeharto dalam kejadian itu, serta apa pengaruh Supersemar bagi kehidupan politik di Indonesia?
0 Comments