Dalam cerita-cerita babad, pemikiran Syaikh Siti Jenar dianggap bid’ah, menyimpang dari pemikiran Islam. Oleh sebab itu, melalui sidang Dewan Wali, Syaikh Siti Jenar dieksekusi mati. Polemik terjadi tatkala kitab referensi yang berbeda kita jajarkan. Katakanlah novel yang ada di tangan pembaca ini kita jadikan rujukan.
Novel ini sangat menarik sebab menunjukkan perspektif gres dalam cara pandang terhadap sejarah.Dengan merujuk pada kitab-kitab versi Cirebon, novel ini bisa menghadirkan sisi-sisi kemanusiawian Syaikh Siti Jenar. Novel ini bisa hadir tanpa absurditas dan paradoksal. Tidak ada peristiwa pengadilan oleh Wali Songo, apalagi sampai putusan sanksi mati.
Novel ini merupakan buku pertama dari tujuh buku yang diterbitkan. Buku pertama ini memaparkan ihwal konsep filosofi ihwal Yang Wujud dan maujud serta pengalaman ruhani Syaikh Siti Jenar menuju Yang Mutlak. Bagian ini juga menyusur ihwal asal permintaan Syaikh Siti Jenar sampai berangkat menjalankan ibadah haji ke Makah. Di Makah inilah Syaikh Siti Jenar “berjumpa” dengan Abu Bakar ash-Shiddiq yang mengajarkan tarekat kepadanya. Pada buku kedua nanti akan dimulai dari kembalinya Syaikh Siti Jenar dari Makah, mengembangkan ajarannya, sampai diangkat menjadi Dewan Wali.
Detail Buku :
Judul : Suluk Abdul Jalil - Perjalanan Ruhani Syaikh Siti JenarPenerbit : Pustaka Sastra LKis
Penulis : Agus Sunyoto
Jumlah Halaman : 360 Hal.
Baca atau Download : Google Drive
0 Comments