Biru Jingga Novel Islami Karya Hilma Triesnanda

Biru Jingga Novel Islami karya Hilma Triesnanda Biru Jingga Novel Islami karya Hilma Triesnanda
Dulu saya menyukai langit alasannya yaitu saya merasa langit adil. Tidak pernah membeda-bedakan siapa pun yang memandangnya. Ia tetap menampakkan  hal yang sama, yaitu keindahan. Di mana pun saya berdiri, saya akan selalu memandang langit yang sama. Langit yang begitu luas. Saking luasnya saya bahkan hingga lupa betapa sempitnya tempatku berpijak. Namun sekarang saya punya alasan lain mengapa saya suka sekali memandang langit. Tempat yang tinggi dan luas itu menyadarkanku bahwa saya tidak akan pernah dapat meraihmu. Sekalipun saya terbang ke angkasa, bergotong-royong semua hanyalah ilusi. Aku hanya dapat mencicipi kehadiranmu di sisiku, tapi tidak dapat menggenggammu dengan tanganku.

Kamu biru, saya jingga. Dua warna berbeda yang terikat dalam satu dimensi waktu yang sama dan singkat. Ketika fajar menyingsing di tepian cakrawala,  ketika itu kita akan bersama. Bersama-sama menikmati keindahan yang kita miliki dan berikan satu sama lain. Namun ketika matahari beranjak tinggi, saya lenyap. Kemudian ketika mentari tergelincir dan kembali ke peraduan, sekali lagi kita dipertemukan. Tetap dalam waktu yang singkat. Seperti itulah keadaannya, kita tidak akan pernah bersatu selamanya. Kini, biarlah waktu yang singkat itu membuat kenangan abadi yang indah bagi seluruh penghuni langit dan bumi yang menyaksikannya.

“Wahai engkau yang kucinta... Jika Tuhan memang menakdirkan kita bersama, di mana pun berada, bagaimana pun cara dan jalannya, kapan pun itu terjadi, sudah niscaya kita akan dipertemukan kembali....”

Detail:

Judul: Biru Jingga - Novel Islami
Penulis: Hilma Triesnanda
Penerbit: Elexmedia Komputindo
ISBN :978-602-02-4783-0
Hal: 270
Baca-Download: Google Drive

Post a Comment

0 Comments

close