Akan tetapi, hewan sepertinya lebih beruntung dibandingkan manusia. Dunia dan nilai mereka sudah pasti dari awal hingga akhir. Sedang dunia manusia, suka menjebak diri dengan kebebasan yang dimilikinya atau yang dia peroleh dari Tuhannya. Manusia merasa bebas untuk memilih, termasuk menentukan melebur dengan tatanan masyarakat atau melenyapkan standar-standarnya terhadap nilai kemanusiaan.
Esai-esai yang ditulis oleh Emha Ainun Nadjib dalam buku ini, merefleksikan betapa panjang pertanyaannya atas hidup. Emha tak hanya melihat referensi interaksi antara insan dan Tuhan yang semakin tersingkirnya insan dari sastra-sastra sosial yang mereka bentuk sendiri.
Mungkin anda juga tertarik dengan buku Emha Ainun Nadjib dengan judul Markesot Bertutur
Detail Buku:
Judul: Sedang Tuhanpun CemburuPenulis: Emha Ainun Nadjib
Penerbit: Bentang Pustaka
ISBN 978-602-291-079-4
Baca-Download: Google Drive
0 Comments