Pada buku pertama Suluk Syaikh Siti Jenar, pembaca telah diajak ber- ziarah pada konsep filosofis Yang Wujud dan maujud serta pengalaman ruhani Syaikh Siti Jenar menuju Yang Mutlak. Menyusur jauh pada asal permintaan Syaikh Siti Jenar sampai berangkat menjalankan ibadah haji ke Makah. Di Makah inilah Syaikh Siti Jenar “berjumpa” dengan Abu Bakar Asy-Syidiq yang mengajarkan tarekat kepadanya. Pada buku kedua Perjalanan Ruhani Syaikh Siti Jenar, memuat kembalinya Syaikh Siti Jenar dari Makah, mengembangkan ajarannya, sampai diangkat menjadi dewan Wali.
Buku yang ada ditangan pembaca ini merupa- kan buku ketiga, yang mengupas perihal perjalanan Syaikh Siti Jenar sehabis menjadi dewan wali. Sebagai seorang tokoh yang ditugaskan di tanah Jawa, Syaikh Siti Jenar melaksanakan beberapa pembaruan menyerupai penggunaan istilah Pondok Pesantren (sebelumnya: Padepokan) dan membangun konsep masyarakat (sebelumnya: konsep kawula). Secara substantif, konsep masyarakat (Arab: Musyârakah) menempatkan setiap individu pada derajat yang sama dan mempunyai hak-hak dasar yang tidak sanggup diganggu oleh siapa pun, termasuk dalam hal dogma beragama. Konsep yang dikembangkan secara masif oleh Syaikh Siti Jenar ini mendapat perlawanan dari penguasa absolut, monarki, raja. Karena dengan Musyârakah hak- hak prerogatif (mutlak) raja mendapat kendali. Konsep kawula yang secara kebahasaan (apalagi secara istilahi) berkonotasi ketakberdayaan insan satu atas insan yang lain, semakin redup.
Detail Buku:
Judul: Sang Pembaharu - Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar Buku 3Penulis: Agus Sunyoto
Penerbit: Pustaka Sastra Lkis
ISBN: 979-3381-47-7
Baca-Download: Google Drive
0 Comments