Itulah yang aku rasa tatkala melihat sosok Susno tampil di Komisi III dewan perwakilan rakyat RI bersama jajaran Kepolisian. Terseret oleh arus besar public-opinion usai mendengar rekaman penyadapan di Mahkamah Konstitusi, aku menilai Komisaris Jenderal Polisi itulah dalang perekayasa. Sebagai anak Pamen Polisi Republik Indonesia yang besar di lingkungan keluarga polisi, aku mau muntah melihatnya. Perut aku mual oleh tindak-tanduknya.
Sejak itu aku selalu mencibir kalau melihat gaya Susno berlakon. Di Facebook, berulang kali aku mencerca, mengolok-olok dan make fun of him.
Tapi pada Kamis 7 Januari 2010, kehadiran Susno di persidangan antasari menghunjam saya. ada getar di batin, dan aku tersentuh oleh kalimat-kalimatnya. Saya terpesona dibalut oleh gumpalan kata. Tampilan Susno membungkus saya untuk beropini bahwa pria gempal itu sedang berucap tentang kebenaran, perihal sesuatu yang tidak dikarang-karang, perihal pesan yang tiba dari kalbu, bunyi nurani yang melantun tulus.
Detail Buku:
Judul: Bukan Testimoni SusnoPenulis: IzHarry Agusjaya Moenzir
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 978-979-22-5509-6
Baca-Download: Google Drive
0 Comments