Sekalipun demikian, Operasi Market Garden yakni rencana kesayangan Montgomey, jagoan perang Inggris yang belum pernah terkalahkan. Bahkan sekalipun berisiko, rencana ini cukup masuk nalar dan ambisius: sasaran selesai dari operasi nekad ini yakni merebut sebuah jembatan yang melintang di atas Sungai Rhein untuk mengapit jantung Reich Ketiga dan berusaha mempercepat berakhirnya perang di Eropa. Apalagi musuh yang diperkirakan harus dihadapi di tempat penerjunan hanya garnisun setempat yang terutama terdiri atas orang- orang bau tanah veteran Perang Dunia I dan berakal balig cukup akal tanggung dari barisan Pemuda Hitler, serta pasukan yang compang- camping sehabis tragedi besar yang menimpa tentara Jerman di Normandia, sama sekali bukan lawan dari sebuah divisi elite lintas udara—paling tidak, demikianlah opini Sekutu.
Namun pandangan Sekutu bahwa tidak akan ada perlawanan berarti lawan di Arnhem ternyata meleset jauh. Apalagi, tanpa sepengetahuan mereka, sebuah korps panzer Waffen-SS yang tangguh tengah berada di daerah tersebut untuk beristirahat dan diperkuat kembali. Bahkan sekalipun telah diluluhlantakkan di Normandia dan jauh lebih lemah daripada Divisi Lintas Udara ke-1 Inggris, kedua divisi Waffen-SS yang ada masih mempunyai kendaraan lapis baja dan artileri, yang tidak dimiliki pasukan penyerbu. Terlebih lagi, seluruh prajurit Waffen- SS itu benar-benar terlatih dan telah tertempa kerasnya pertempuran. Kehadiran mereka di Arnhem segera menjadi mimpi jelek bagi Divisi Lintas Udara ke-1 Inggris.
Inilah dongeng wacana pertempuran di Arnhem, sebuah ”kemenangan terakhir Hitler di Front Barat” sekaligus kekalahan pertama yang diderita oleh Montgomery”.
Detail Buku:
Judul: Neraka Pasukan Linud Inggris di ArnhemPenulis: Nino Oktorino
Penerbit: Elex Media Komputindo
ISBN: 978-602-02-4779-3
Baca Online: Google Drive
Download: Here
0 Comments