Ilmuwan-Ilmuwan Muslim Pencetus Mahir Bidang Sains Modern

ilmuwan Muslim Pelopor Hebat Bidang Sains Modern Ilmuwan-ilmuwan Muslim Pelopor Hebat Bidang Sains Modern

Detail Buku:

Judul: Ilmuwan-ilmuwan Muslim Pelopor Hebat Bidang Sains Modern
Penulis: Ehsan Masood
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, 2009
ISBN: 978-979-22-4914-9
Bahasa: Indonesia
Jumlah halaman: 210 halaman
Jenis File: PDF
Besar file: 1,17Mb

Deskripsi:

Buku ini menggambarkan zaman ketika agama dan sains mempunyai hu- bungan yang sangat akrab. Mungkin ganjil, namun kebutuhan agamalah yang telah membantu perkembangan pengetahuan yang baru. Sebuah pola bisa dilihat dari upaya membuatkan standar kualitas dalam ilmu agama. Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW pada 632, mereka yang mendalami agama ingin menemukan cara untuk menyidik dan mem- verifikasi sejumlah ucapan sang Nabi. Hal ini menuntun mereka kepada sistem peninjauan sejawat bersama, yang di kemudian hari harus dilatih sendiri oleh para ilmuwan agama. Satu kala kemudian, dikala aneka macam bi- dang sains mulai berkembang, para pemuka agamalah yang mendorong para ilmuwan pertama untuk memakai standar yang sama untuk mem- buktikan keabsahan hasil karya ilmiahnya.

Pada zaman keemasannya, para ilmuwan dan insinyur dari dunia Islam telah membuat aneka macam inovasi dan ciptaan hebat yang baru, dan kita bisa melihat jejak donasi mereka dalam kehidupan sehari-hari zaman sekarang. Selain itu, banyak pemimpin negara Islam yang melihat relasi antara sains dan masyarakat sebagaimana para politisi zaman modern. Mereka meyakini bahwa kekuatan pikiran bisa membawa kita ke aneka macam tempat yang belum pernah disentuh oleh insan di masa lalu; mereka ingin pengetahuan yang paling gres semoga bisa membantu mereka memerintah kawasan kekuasaannya dan mengalahkan para musuhnya; dan mereka ingin membentuk masyarakat di mana orang-orang membuat aneka macam keputusan menurut bukti sehingga sains, teknologi dan ajaran rasional sangatlah penting.

Dalam buku ini Anda akan bertemu banyak pemikir hebat menyerupai Ibnu Sina, ilmuwan berbahasa Farsi dari kala ke-10 yang juga menunjukkan donasi penting atas penelitian alam dan filsafat agama. Dia juga sem- pat membuat bentuk awal dari mikrometer, dan bukunya The Canon of Medicine/Qanun fi’ al-Thibb (Kanun Kedokteran)  diajarkan kepada para calon dokter di aneka macam universitas di Prancis dan Italia dari kala ke-12 hingga ke-16. Lalu ada juga Hassan ibnu al-Haitsam, andal fisika eksperimental kala ke-11 yang memperbarui pemahaman kita mengenai indra penglihatan dan diakui menjadi penggagas penciptaan alat penangkap gambar (camera obscura) selain menulis dan meneliti pergerakan planet.

Anda juga akan bertemu pelindung para ilmuwan ini. Khalifah dan gubernur menyerupai Al-Ma’mun dari Dinasti Abbasiyah Sunni dan al-Ha- kim dari dinasti Fatimiyah Syiah yang memerintah Kairo mulai tahun 996 hingga 1021. Mereka dan masih banyak lagi penguasa yang mem- pekerjakan para penasihat sains pribadi, membangun perpustakaan dan observatorium, dan bahkan secara eksklusif mengambil bab dalam ber- bagai percobaan sains.

Dan Anda akan bertemu dengan beberapa kritikus sains baru. Mereka ialah orang-orang menyerupai andal agama Abu Hamid al-Ghazali, yang me- nulis polemik yang sangat terkenal, Tahafut al-Falasifah (Kerancuan Para Filsuf), menentang klaim para ilmuwan yang bisa menjelaskan semua hal di dunia ini. Dan Anda akan bertemu dengan para cendekiawan yang menderita dengan hebatnya lantaran sudah mengkritik sains dan rasional- isme, orang-orang menyerupai Ahmad bin Hambal (juga dikenal sebagai Imam Ahmad atau Imam Hambali—penerj.), yang disiksa lantaran menolak me- nerima bahwa sains harus menjadi agama resmi negara Islam.



Post a Comment

0 Comments

close