Sinopsis:
“Pria yang nantinya menjadi suami Nadine itu beruntung banget ya, Wan. Bisa punya teman hidup sesempurna Nadine.”
“Mas Bagas tidak mau jadi pria beruntung itu?”
“Wawan..Wawaan… Nadine itu siapa dan Mas ini siapa, Wan?”
“Nadine yang beruntung karena Mas Bagas itu tipenya Nadine.”
“Tipe kamu? Tapi saya ini bukan seorang anak Sultan, Nadine.”
“Melamar seorang perempuan itu dengan logam mulia, Bung. Kalau hanya bisa mengumpulkan karet gelang ya jangan mimpi!”
“Cukup untuk penghinaannya, Mas Danu!”
Ketika rasa cinta hadir di tengah-tengah perbedaan horizontal, maka di sinilah Nadine Serilda Hendratama berada dan berjuang untuk meyakinkan Bagaskoro Setiawan bahwa cinta sejati tak akan pernah mengenal harta, tahta dan kasta. Akankah keduanya bersatu?
0 Comments