Sebagai anak desa yang bergaul dengan alam secara akrab, walaupun aku telah usang meninggalkan kampung kelahiran aku dan berada jauh di ibukota, rasanya aku tetap masih berada di tengah alam Gayo. Kota besar ibarat Jakarta, di mana aku hidup, seperti tidak merangsang aku untuk menulis puisi, mungkin alasannya yaitu rasa rindu aku kepada alam di mana aku hidup di masa kecil jauh lebih merenggut hati saya," kata si penyair.
Selanjutnya, ia menyampaikan bahwa kelahiran buku ini terjadi sehabis ia pulang ke Gayo, di mana terdapat Danau Laut Tawar. Beberapa tahun lamanya beliau tidak menjenguk kampung halamannya sehingga kerinduannya bertambah-tambah. la rindu pada alam, gunung, danau, dan sungai yang mengalir di tanah kelahirannya. Pertemuannya kembali dengan Danau Laut Tawar itulah yang melahirkan sajak-sajak yang ada di hadapan kita. Sajak-sajak ini sederhana, namun cukup mengundang keharuan.
Detail Buku:
Judul: Angin Laut Tawar (Kumpulan Sajak)Penulis: L.K. Ara
Penerbit: Balai Pustaka
ISBN: 979-407-874-3
Baca-Download: Mediafire
0 Comments