Samurai 1 Kastel Awan Burung Gereja Karya Takashi Matsuoka

 Kastel Awan Burung Gereja karya Takashi Matsuoka Samurai 1 Kastel Awan Burung Gereja karya Takashi Matsuoka
Buku pertama dari Dwilogi ini bercerita ihwal Okumichi no kami Genji, seorang Daimyo (Bangsawan Agung) tempat Akaoka di pulau shikoku yang berkuasa sekitar tahun 1860-1895 Masehi. Jaman dimana Jepang sedang dalam masa transisi dari keruntuhan Shogun Tokugawa dan restorasi Kaisar Meiji. Genji yang bertempat tinggal di Edo ibukota shogun (kemudian hari menjadi Tokyo) mendapatkan kedatangan 3 misionaris Nasrani yaitu Zephaniah Cromwell, Emily Gibbson dan Matthew Stark. Kedatangan ketiga orang itu dalam lindungan klan Okumichi membawa banyak perubahan dan intrik yang berakibat pada percobaan pembunuhan dan pengkhianatan dari orang-orang terdekatnya.

Genji yang hatinya telah terpikat pada Mayanako no Heiko, seorang Geisha termasyhur dari Edo hasilnya harus merelakan kekasihnya pergi ke Amerika sebab intrik yang semakin besar dan kemungkinan kebocoran masa kemudian Heiko yg merupakan keluara eta (orang buangan). Kematian Cromwell (tunangan Emily) di sisi lain menciptakan Emily kehilangan pegangan, tapi tekadnya untuk bertahan di Jepang membawanya pada garis kehidupan lain dan sesuai dengan ramalan Okumichi. Stark mantan peduel pistol yang memiliki niat tersembunyi ke Jepang dengan menumpang misi Nasrani Cromwell.

Ramalan merupakan anugerah sekaligus kutukan pada klan Okumichi semenjak 600 tahun silam, Lord Genji bisa melihat masa depan begitu juga kakeknya Lord Kiyori dan pamannya Lord Shigeru (seorang samurai yg sehebat Musashi), begitu juga leluhurnya di mana satu pada setiap generasi bisa membaca mengambarkan jaman.

Masa kemudian dan masa depan silih berganti bercerita dan semuanya bermula dari Lady Shizuka (moyang Lord Genji) yang menurunkan kemampuan meramal masa depan pada klan Okumichi.

Catatan kaki:

Buku yang sangat elok dengan setting sejarah yang besar lengan berkuasa pada masa transisi Jepang dan masa akulturasi dengan kebudayaan barat yang sukar untuk dibendung. Rakyat Jepang dipaksa untuk menentukan kembali ke tradisi besar lengan berkuasa samurai atau melebur dalam kebudayaan barat yang lebih terbuka. Dilema itu diceritakan dengan baik dengan pro dan kontra yang menyelimutinya. Pengkhianatan. kesetiaan, intrik, cinta, cita-cita dan masalah menjadi bumbu utama cerita.

Matsuoka menggambarkan dengan baik tradisi Jepang yang kaku dan bisa dibilang tidak manusiawi dengan kasta samurai yang merupakan tiang penyangga peradabaan Jepang dengan otoritas hampir tak terbatas pada semua warga dalam tempat kekuasaannya. Masuknya misionaris dan peradaban kristen yang membawa \"angin\" yg berbeda menjadikan konflik dan intrik yang cukup rumit tapi menarik.

Rahasia turun temurun klan Okumichi yaitu kemampuan meramal masa depan juga merupakan \"urat nadi\" dongeng di buku ini dan menjadikannya dinamis, dengan gaya bertutur yang mengalir dengan banyak flashback. Akhirnya moral ceritanya ialah Manusia walaupun mengetahui masa depannya, tidak sanggup menghindarinya tetapi hanya sanggup menyikapi dengan perilaku yang semestinya...

Baca - Download : Box.com

Post a Comment

0 Comments

close